Senin, 16 Agustus 2010

Pulau Sungai Rawa Dijual Rp1,035 M

19 Februari 2010 (Riau Pos)
Laporan ABU KASIM, Siak Sriindrapura abukasim@riaupos.com
Pulau kecil yang merupakan lahan desa dengan luas sekitar 20 hektare lebih, yang terletak antara sungai-sungai kecil di Desa Sungai Rawa, Kecamatan Sungai Apit, dijual kepada perusahaan perminyakan sebesar Rp1,035 miliar lebih.

Penjualan aset desa yang dilakukan pada 2007 lalu, kini mulai dipertanyakan masyarakat terhadap penggunaan dana hasil penjulan pulau, setelah Desa Sungai Rawa dimekarkan lagi menjadi Desa Rawa Mekar Jaya, yang peresmiannya dilakukan awal Januari lalu oleh Bupati Siak yang dipusatkan di Desa Pangkalan Pisang, Kecamatan Kotogasib bersama desa-desa lain hasil pemekaran.

Sejumlah masyarakat yang mempertanyakan penggunaan dana tersebut, adalah sesepuh Desa Sungai Rawa Ir Ajis kepada Riau Pos, Kamis (18/2). Ajis mengungkapkan dana penjualan pulau kecil itu memang ada digunakan untuk pembelian lahan seluas 15 hektare, yang nantinya akan dipersiapkan untuk pembangunan perkantoran ibukota kecamatan. Sedangkan sisa dana lainnya ia tidak mengetahui, karena sudah dikelola oleh kepala desa.

‘’Saya sangat kecewa sekali, mereka menghubungi sayo kalau ado masalah tapi kalau menyangkut duit tak pernah di bagi tau do,’’ ucapnya.

Makanya Ajid juga berharap
kepada masyarakat dan Pemerintah Desa Sungai Rawa bersatu, rapatkan barisan untuk mewujudkan Sungai Rawa sebagai ibu kota Kecamatan Pesisir.

Sementara itu, Kepala Desa Sungai Rawa H Jakfar yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya kemarin, mengakui adanya penjualan pulau kecil di Desa Sungai Rawa. Dan sesuai perjanjian bersama masyarakat dana itu digunakan untuk membangun desa. Dari dana itu sudah dibelikan lahan desa serta untuk pembangunan infrastruktur lain.

‘’Sudah kita gunakan untuk pembangunan desa, yakni membangun jalan, jembatan dan pembangunan lainnya,’’ ujar Jakfar.

Tapi Jakfar tidak mau merinci berapa besar penggunaan dana untuk pembangunan. Bahkan sisa uang dari hasil penjualan lahan desa tidak disebutkan, namun ia mengaku bisa mempertanggung jawabkannya ke masyarakat. ‘’Saya bisa pertanggungjawabkan penggunaan dana itu, karena sudah kita keluarkan untuk membangun desa,’’ ujarnya.

Sementara itu Camat Sungai Apit Indra Atmaja yang dikonfirmasi terkait persoalan itu mengaku tidak tahu sama sekali. Bahkan ia tidak mendapatkan laporan adanya penjualan lahan desa oleh seorang kepala desa, sehingga pihaknya tidak bisa menyampaikan banyak tentang adanya penjualan pulau. ‘’Saya tidak tahu, karena waktu itu saya belum menjadi camat di Sungai Apit. Mungkin camat sebelum saya lebih tahu,’’ ujarnya singkat.

Camat Sungai Apit Yulizar, yang saat ini menjabat sebagai Camat Minas menjelasakan, persoalan itu sudah lama terjadi dan memang ada persetujuan kecamatan tentang ganti rugi lahan di pulau kecil.

Ia menyebutkan, masalah penggunaan dana memang waktu itu sudah diarahkan untuk pembelian lahan pengganti, yang nantinya digunakan untuk pembangunan pusat perkantoran kecamatan. Lahan itu sudah dibeli oleh pihak desa, namun luasnya ia tidak mengetahui.

‘’Memang kita arahkan untuk mengganti lahan lain untuk kas desa, sedangkan untuk dana yang lain saya tidak tahu,’’ ujarnya.Tak masalah

Sementara itu, Asisten I Pemkab Siak, Hasanul Irbai yang dikonfirmasi terkait penjualan pulau yang selama ini menjadi lahan desa untuk aktivitas eksplorasi sektor perminyakan di Sungai Rawa, mengaku belum tahu. Namun, secara teknis, bila perusahaan sudah mendapatkan izin untuk melakukan eksplorasi, artinya, mereka sudah disetujui oleh BP Migas, sebagai pemegang kuasa pertambangan.

‘’Saya belum tahu, dan ini juga baru dengar. Tapi, sepanjang izinnya sudah memadai, rasanya tak ada permasalahan,’’ sebut Hasanul tadi malam.

Hanya saja, dia juga belum mengetahui, apakah status tersebut murni jual beli atau ganti rugi. Kalau idealnya Memang diganti rugi, setelah nanti daerah tersebut tidak produktif, diharapkan lahan pulau seluas 20 hektare itu bisa dikembalikan kepada pemerintah atau masyarakat desa, sehingga, bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lebih banyak. ‘’Tapi, sekali lagi, itu harapan kita,’’ sebut dia.(izl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar